Selasa, 10 Januari 2012

MATERI PDK oleh ibu Haerani S.Kep.NS


NS. HAERANI, S.Kep, NS. haerani
PENDIDIKAN DALAM KEPERAWATAN
Defenisi Pendidikan
                Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS , Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
                Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga kelompok dan masyarakat, baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
                Pendidikan dalam keperawatan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sesuai dengan ilmu dan kiat keperawatan yang dimilikinya sehingga dapat diaplikasikan dalam bentuk pelayanan professional yang berbentuk bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga kelompok dan masyarakat, baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
                Pendidik kesehatan adalah : seseorang yang memberi pendidikan maupun bimbingan kepada  orang lain dibidang kesehatan, dengan tujuan terjadinya perubahan tingkah laku positif  tentang kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
                Peserta didik adalah : klien (individu,keluarga,masyarakat) yang mendapatkan materi pendidikan atau bimbingan di bidang kesehatan, sehingga klien tersebut secara mandiri mau melakukan perubahan tingkah laku yang positif dan permanen dalam meningkatkan derajat kesehatannya.
Tujuan Pendidikan dalam Keperawatan
                Tujuan pendidikan sering bersifat sangat umum, seperti menjadi manusia yang baik, bertanggung jawaab, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengabdi kepada masyarakat, bangsa dan negara, dan sebagainya.
                Tujuan pendidikan yang dikemukakan Herbert Spencer tersebut didasarkan atas apa yang dianggapnya paling berharga dan perlu untuk setiap orang bagi kehidupannya dalam masyarakat.
Fungsi Pendidikan Keperawatan
Fungsi Pendidikan
Fungsi Penelitian
Fungsi Pengabdian pada masyarakat
Peran Pendidikan Tinggi Keperawatan
 Membina sikap pandangan dan kemampuan professional
Meningkatkan mutu pelayanan/ askep dan kesehatan
Menyelesaikan masalah keperawatan dan mengembangkan iptek keperawatan melalui keperawatan
 Meningkatkan kehidupan keprofesian melalui organisasi profesi
KONSEP DASAR PENDIDIKAN KEPERAWATAN
  1. Sejarah Pendidikan Keperawatan di Indonesia
  2. Sistem Pendidikan Keperawatan di Indonesia
  3. Peran & Fungsi Perawat terkait pendidikan profesi keperawatan
Sistem Pendidikan tinggi keperawatan
                Sistem secara sederhana dapat didefenisikan sebagai suatu kesatuan dari berbagai elemen atau bagian – bagian yang mempunyai hubungan fungsional dan berinteraksi secara dinamis untuk mencapai hasil yg diharapkan. Dengan demikian, keperawatan dpt diartikan sebagai keseluruhan karya insani yg terbentuk dari bagian – bagian yg mempunyai hubungan fungsional dalam upaya mencapai  tujuan akhir.
                Landasan  pembangunan sistem pendidikan tinggi keperawatan di Indonesia merupakan bagian terintegrasi dari sistem pendidikan tinggi nasional karena hakikat pendidikan tinggi keperawatan sbg pendidika profesi dan tuntutan kebutuhan masyarakat.
                Melalui pelaksanaan 3 fungsi pokok pendidikan tinggi keperawatan, yaitu pendidikan keperawatan, riset keperawatan, dan pengabdian masyarakat, diharapkan pendidikan tinggi keperawatan menghasilkan berbagai karakter dan sifat lulusan yg kompeten dalam bidang pela yanan dan konsultasi keperawatan bagi masyarakat.
Jenjang Pendidikan Tinggi Keperawatan
SPK (Sederajat)
 Akper
 Sarjana Keperawatan ( Tahap Akademik), Ners (Profesi)
 Magister  - Ners Spesialis
 Doktor
Diploma III Keperawatan
                Tujuan Diploma III Keperawatan adalah menghasilkan lulusan yang mampu:
Melaksanakan pelayanan keperawatan profesional dalam suatu yankes sesuai kebijaksanaan umum pemerintah yg berlandaskan pancasila, khususnya pelayanan atau asuhan keperawatan individu, keluarga dan komunitas berdasarkan kaidah – kaidah keperawatan.
Berperan serta secara aktif dalam mendidik dan melatih pasien
Mengembangkan diri secara terus menerus untuk meningkatkan kemampuan profesinya.
Pendidikan Ners
                Tujuan pendidikan Ners adalah menciptakan lulusan yg mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan sikap keperawatan profesional.
Pascasarjana Keperawatan
                Tujuan program pascasarjana adalah menghasilkan lulusan yang mampu
Mengembangkan dan menerapkan iptek keperawatan sesuai bidang spesialisasi melalui kegiatan penelitian
Mengembangkan diri secara terus menerus untuk meningkatkan kemampuan profesional melalui upaya peningkatan kemampuan lulusan sesuai bidang spesialisasi.
                Program Pascasarjana keperawatan memiliki program spesialis dan kompetensi lulusannya, yaitu:
Kepemimpinan dan manajemen keperawatan
Keperawatan Komunitas
Keperawatan maternitas
Keperawatan Medikal Bedah
Keperawatan Jiwa
Pendidikan Tinggi Keperawatan
                Pendidikan Tinggi Keperawatan dikembangkan berdasarkan dan bertolak dari paradigma keperawatan. Orientasi pendidikan tinggi keperawatan yang mantap dan kerangka konsep pendidikan tinggi yang kokoh memungkinkan profesi keperawatan menghadapi masa depan dan tak tergoyahkan oleh perubahan – perubahan pandangan perorangan, terutama yang bersifat menyimpang dari hakikat keperawatan yang sesungguhnya.
Peran Perawat
Mitra Kerja
Sumber Informasi
Pendidik
Pemimpin
Wali atau pengganti
Konselor
TERIMA KASIH
 
 
 
         NS. HAERANI, S.Kep, NS. haerani
         KONSEP DAN TIPE BELAJAR
         Teori Belajar
                Terdapat dua konsep pendidikan yang saling berkaitan, yaitu belajar (learning) dan pembelajaran (instruktion). Konsep belajar berasal dari peserta didik dan konsep pembelajaran berasal dari pendidik. Dalam proses belajar mengajar (PBM) terjadi interaksi antara peserta didik dan pendidik.
         Komponen dalam Kegiatan Belajar Mengajar
         Peserta didik
         Pendidik / pengajar
         Tujuan Pembelajaran
         Materi pembelajaran
         Metode mengajar
         Media
         Evaluasi
          
                Tujuan Pembelajaran adalah perubahan perilaku yang positif dari peserta didik, seperti perubahan yang secara psikologis akan tampil dalam tingkah laku (overt behaviour) yang dapat diamati melalui alat indera oleh orang lain baik tutur kata, motorik, dan gaya hidupnya.
                Cronbach (1954) menyatakan “ Belajar terlihat dengan perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman”. Menurut Spears, pengalaman belajar dapat diperoleh dengan menggunakan pancaindera . “ Belajar adalah menikmati, membaca, meniru, mencoba sesuatu sendiri, mengikuti pengarahan”.
                Menurut  Robert M. Gagne, belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan saja.
                Gagne  berkeyakinan, bahwa belajar dipengaruhi oleh faktor dari luar diri dan faktor dari dalam diri serta keduanya saling berinteraksi. Dalam  teori psikologi konsep belajar gagne ini, kedua faktor ini disebut perpaduan aliran behaviourisme dan instrumentalisme. Dari defenisi-defenisi di atas,  dapat disimpulkan bahwa belajar adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa peningkatan pengetahuan atau kemahiran berdasarkan alat indera dan pengalamannya. Pada dasarnya, prinsip belajar lebih difokuskan pada aktivitas peserta didik yang menjadi dasar  proses pembelajaran.
         Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
         Faktor internal (faktor di dalam diri peserta didik), yaitu kondisi jasmani dan rohani peserta didik.
         Faktor eksternal (faktor di luar peserta didik), yaitu kondisi lingkungan di sekitar peserta didik.
         Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yaitu jenis upaya belajar peserta didik yang meliputi strategi dan metode yang digunakan peserta didik untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi ajar.
         MOTIVASI BELAJAR
Menurut Weiner (1990), motivasi didefenisikan sebagai kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita untuk mencapai tujuan tertentu, dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu.
                Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa keinginan berhasil, dorongan kebutuhan belajar, dan harapan akan cita – cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik.
         Komponen Motivasi
         Kebutuhan
         Dorongan
         Tujuan
         Kebutuhan
                Kebutuhan terjadi apabila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang telah dimiliki dengan yang ddiharapkan.
         Dorongan
                Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan atau tujuan. Dorongan yang berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi. Menurut Hull, dorongan atau motivasi berkembang untuk memenuhi kebutuhan organisme, yang menjadi penggerak utama perilaku belajar yang juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal beelajar.
         Tujuan
                Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seseorang sehingga mengarahkan perilaku belajar.  Tujuan merupakan pemberi arah pada perilaku dan menjadi titik akhir sementara pencapaian kebutuhan. Jika kebutuhan terpenuhi, maka orang menjadi puas dan dorongan mental untuk berbuat terhenti sementara.
                Motivasi belajar merupakan konstruksi psikologis yang penting dalam mempengaruhi tindakan belajar, setidaknya melalui empat cara sbb:
                -  Motivasi meningkatkan tingkat aktivitas dan                    energi seseorang.
                - Motivasi menggerakkan seseorang kepada       tujuan tertentu.
                -  Motivasi meningkatkan minat terhadap aktivitas tertentu, termasuk belajar
                - Motivasi mempengaruhi strategi dan proses kognitif darri seseoraanng. Hal ini mengandung maksud bahwa akan meningkatkan minat seseorang untuk mencari bantuan seseorang bila ia menghadapi kesulitan.
         Peranan Motivasi Dalam Belajar & Pembelajaran
         Memberikan penguatan terhadap belajar. Motivasi  memperkuat seseorang dalam pembelajaran jika dihadapkan pada ssuatu masalah yang harus dipecahkan. Motivasi akan mendorong seseorang untuk mencari cara, alat, atau apapun yg dapat membantunya memecahkan masalah tersebut.
         Memperjelas tujuan belajar.
         Meneentukan ketekunan belajar. Seseorang yang termotivasi  untuk belajar sesuatu akan berusaha mempelajarrinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang lebih baik.
         Faktor yang Mempengaruhi Motivasi belajar
         Cita – cita dan Aspirasi
                Cita – cita merupakan faktor pendorong yang dapat menambah semangat sekaligus memberikan tujuan yang jelas dalam belajar. Upaya yaang dapat dilakukan individu untuk meraih cita –cita yang bersumber dari dalam diri seseorang yaitu sifat ingin tahu dan ingin mennyelidiki dunia yang lebih luas, kreativitas yang tinggi, berkeinginan untuk memperbaiki kegagalan yang pernah dialami dan berusaha menguasai seluruh mata pelajaraan karena menganggap semuanya penting.
         Lanjut…….
         Kemampuan peserta didik
         Kondisi peserta didik
         Kondisi lingkungan belajar
         Unsur – unsur dinamis dalam pembelajaran
         Upaya pengajar dalam membelajarkan peserta didik
         TIPE BELAJAR
         VISUAL
         AUDIO
         KINESTETIK
         TAKTIL
         OLFAKTORIUS
         GUSTATORI
         KOMBINATIF
         VISUAL
                Bagi peserta didik yang memiliki tipe belajar visual, penglihatan memegang peranan penting. Dalam hal  ini, metode pengajaran yang digunakan pendidik sebaiknya lebih banyak berfokus pada peragaan / media, dengan menunjukkan objek atau alat peraga dengan materi yang diajarkan langsung kepada peserta didik atau dengan menggambarkannya di papan tulis.
         Ciri – ciri tipe belajar visual
         Bicara agak cepat
         Mementingkan penampilan dalam berpakaian
         Tidak mudah terganggu oleh keributan
         Lebih mengingat yang dilihat daripada yang didengar
         Lebih suka membaca daripada dibacakan
         Lebih suka melakukan demonstrasi daripada pidato
         Mengingat dengan asosiasi visual.
         AUDIO
         Saat bekerja suka bicara kepada diri sendiri
         Mudahh terganggu oleh keributan
         Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yaang didiskusikan
         Menyukai membaacca dengan keras dan mendengarkan orang lain membacakannya
         Menggerakkan bibir dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
         Biasanya pemilik tipe belajar audio adalah pembicara yang fasih.
         KINESTETIK (Gerak & Sentuhan)
         Berbicara perlahan
         Penampilan rapi
         Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan
         Belajar melalui memanipulasi dan praktik
         Menghafal dengan cara melakukan gerakan motorik
         Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca
         Mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam bercerita daripada menulis
         Menyukai membaca buku dan mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca
         Menyukai permainan yang menyibukkan.
         TERIMA KASIH
         Pertanyaan
         Jelaskan pengertian belajar menurut pendapat anda
         Mengapa motivasi menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi belajar?
         Manakah tipe belajar yang sesuai dengan anda? Mengapa?
 
 
 
 
         NS. HAERANI, S.Kep, NS. haerani
     RANCANGAN PEMBELAJARAN 
  Komponen Strategi Pengajaran
  1. Kegiatan Pengajaran
  2. Metode Pengajaran
  3. Waktu Pengajaran
         Rancangan Instruksional
                Rancangan ini dibuat untuk menjawab tiga pertanyaan, yaitu:
                1. Apa yang harus dipelajari (tujuan         pembelajaran)?
                2. Bagaimana prosedur dan sumber-       sumber belajar apa yang tepat untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan  (kegiatan dan sumber belajar)?
                3. Bagaimana kita mengetahui bahwa hasil belajar yang diharapkan telah tercapai (evaluasi)?
         Tahapan Rancangan Instruksional
         Menyusun pokok bahasan (tujuan, topik, dan tujuan umum)
         Menyebutkan karakeristik peserta didik yang penting sehubungan dengan rancangan yang akan dibuat
         Menyebutkan tujuan belajar yang akan diacapai oleh peserta didik sehingga hasil belajar tersebut memungkinkan untuk diukkur (sasaran pembelajaran)
         Membuat kisi-kisi materi pelajaran yg akan membantu masing-masing tujuan belajar tersebut (isi materi)
         Membuat tes perkiraan untuk menjajaki latar belakang mahasiswa tentang pokok bahasan yang akan diajarkan
         Menentukan kegiatan dan sumber-sumber belajar dan mengajar
         Memfasilitasi semua sarana penunjang seperti anggaran, fasilitas, peralatan dan jadwal kegiatan untuk menunjang pelaksanaan rencana pengajaran
         Membuat evaluasi hasil belajar mahasiswa untuk menguji kembali apakah perencanaan sudah atau belum berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
         Bagian Rancangan Instruksional
         Pengorganisasian Bahan Ajar
         Penyajian bahan Ajar
         Evaluasi Pengajaran
         Garis –garis Besar Program Pengajaran (GBPP)
                GBPP atau course outline (silabus) adalah rumusan tujuan dan pokok isi mata ajar atau program pengajaran yang meliputi satu mata ajar untuk diajarkan selama satu semester.
                GBPP terdiri dari komponen berikut:
         Standar Kompetensi
         Standar kompetensi atau tujuan instruksional Umum (TIU) adalah rumusan tentang tujuan akhir pengajaran.
                Contoh penulisan standar kompetensi
                “ Setelah menyelesaikan mata ajar ini, peserta didik diharapkan mampu:
                1. Melakukan pengkajian fisik dalam tindakan asuhan keperawatan
                2. Menerapkan proses pendokumentasian askep.
                3. Menerapkan manajemen kesehatan di dalam pemberian askep pada klien, keluarga dan masyarakat.
         Kompetensi dasar
                Kompetensi dasar (TIK) merupakan sasaran belajar atau tujuan pembelajaran, yang didalamnya terdiri dari kompetensi khusus yang akan dicapai peserta didik setelah mengikuti mata ajaran tersebut.
         Pokok bahasan
                Adalah judul yang mencerminkan isi atau materi yang sesuai dengan setiap kompetensi dasar.
         Sub pokok bahasan
                Mencerminkan rincian materi kuliah yang sesuai dengan pokok bahasan.
         Deskripsi singkat
                Merupakan paragraf pernyataan yang terdiri dari keseluruhan isi mata ajar. Pernyataan ini merupakan rangkuman dari pokok bahasan dan subpokok bahasan dalam mata ajar.
         Estimasi waktu
                Merupakan perkiraan waktu dalam satuan menit yang diperlukan pendidik untuk mengajarkan materi pelajaran untuk setiap subpokok bahasan.
         Sumber kepustakaan
                Adalah buku atau sumber materi yang digunakan dalam setiap pokok bahasan atau sub pokok bahasan
         Rancangan Pembelajaran
                Rancangan pembelajaran atau SAP terdiri dari komponen-komponen yg lebih lengkap dari GBPP (silabus). Selain terdiri dari komponen-komponen yg sama seperti yg ada dalam GBPP, rancangan pembelajaran juga terdiri dari komponen kegiatan belajar mengajar yang terdiri dari tahap pendahuluan, tahap penyajian, dan tahap penutup. Selain itu juga dilengkapi dengan komponen media dan alat pengajaran, evaluasi, serta referensi.
                                                TERIMA KASIH
 
 
 
 
 
MEDIA PEMBELAJARAN
HAERANI, S.KEP, NS
pENDAHULUAN
                Pada hakikatnya, proses belajar mengajar adalah proses komunikasi, yang melibatkan penyampaian pesan (materi) dari pengantar ke penerima. Untuk meminimalkan kegagalan proses komunikasi, media diperlukan sebagai perantara komunikasi.
                Media adalah alat yang berfungsi meenyampaikan pesan. Media pembelajaran adalah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran.  Pembelajaran merupakan sebuah proses komunikasi antara peserta didik, pendidik, dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media.
Syarat-syarat media pembelajaran
  1. Media pembelajaran harus meningkatkan motivasi peserta didik
  2. Menstimulus peserta didik mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan stimulasi balajar baru.
  3. Menstimulus peserta didik dalam memberikan tanggapan, umpan balik, dan juga mendorong mereka untuk melakukan praktik dengan benar.
Fungsi media pembelajaran
  1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
  2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra.
  3. Menimbulkan semangat belajar, interaksi langsung antara peserta didik dan sumber belajar.
  4. Memungkinkan peserta belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori, serta kinestetiknya.
  5. Memberi stimulus yang sama, membandingkan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama.
Peran media pembelajaran
  1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih memenuhi standar.
  2. Pembelajaran dapat lebih menarik
  3. Pembelajaran menjadi interaktif dengan menerapkan teori belajar.
  4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat ditingkatkan
  5. Meningkatkan peran pendidik untuk melakukan perubahan yang positif.
  6. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.
Jenis media pembelajaraan
                AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan 6 jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar yaitu:
  1. Pesan. Mencakup kurikulum (GBPP) dan mata pelajaran.
  2. Individu. Mencakup pendidik, orang  tua, tenaga ahli, dsb.
  3. Bahan. Merupakan sutu format yang digunakan untuk menyimpan pesan pembelajaran, seperti buku paket, buku teks, modul, program video, film, OHT (over head transparency), slide, alat peraga
4. Alat. Merupakan sarana untuk menyajikan bahan mencakup proyektor OHP, slide, film tape recorder.
5. Teknik. Merupakan cara (prosedur) yg digunakan pendidik dalam memberikan pembelajaran guna tercapai tujuan pembelajaran, seperti ceramah, permainan, tanya jawab, dan roleplay.
6. Latar (seting) atau lingkungan. Mencakup pengaturan ruang, pencahayaan, dsb.
Klasifikasi & jenis media
Media yg tidak diproyeksikan
Media yang diproyeksikan
Media audio
Media video
Media  berbasis komputer
Perlengkpan multimedia
Realita, model, bahan grafis
OHT, slide, opaque
Audio kaset, audio visual, audio visual gerak
Video
CAI (Computer Assisted Instructional)
Perangkat praktikum.
Contoh media dlm penkes
Poster
Leaflet
Buklet
Lembar balik
Stiker
Thank you for your attention
 

 
MODEL PEMBELAJARAN
HAERANI, S.KEP, NS
Tujuan Instruksional
Menjelaskan konsep pembelajaran
Menjelaskan beberapa metode pembelajaran
Menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari beberapa metode pembelajaran
Memilih metode pembelajaran yang tepat dalam melakukan pendidikan kesehatan dalam layanan keperawatan
Pendahuluan
                Tujuan pembelajaran yang diinginkan tentu optimal, karena itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pendidik, salah satunya adalah metodologi mengajar. Pembelajaran/pengajaran merupakan istilah kunci yang hampir tidak pernah luput dari pembahasan mengenai pendidikan karena hubungan yang erat antara keduanya.
                Metodologi adalah ilmu mengenai cara mencapai tujuan. Dengan demikian, metodologi pengajaran adalah ilmu yang mempelajari cara untuk melakukan aktivitas yang sistematis dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik, yg berarti tercapainya tujuan pengajaran.
Pembelajaran atau Pengajaran
Arifin (1978) mendefenisikan bahwa mengajar adalah suatu rangkaian kegiatan penyampaian materi ajar kepada mahasiswa agar dapat menerima, menanggapi, menguasai, dan mengembangkan bahan pelajaran itu.
                Biggs (1991), seorang ahli psikologi membagi konsep mengajar menjadi tiga macam pengertian yaitu:
                1. Kuantitatif
                2. Institusional
                3. Kualitatif
1. Kuantitatif
                Mengajar diartikan sebagai tranmission of knowledge, yakni penyebaran pengetahuan.
2. Institusional
                Mengajar adalah penataan segala kemampuan mengajar secara efisien. 
3. Kualitatif
                Mengajar adalah upaya memfasilitasi pembelajaran, yaitu upaya membantu memudahkan kegiatan belajar peserta didik mencari makna dan pemahamannya sendiri.
Metode Pembelajaran
  1. Metode Ceramah
  2. Metode Diskusi
  3. Metode Demonstrasi
  4. Metode ceramah plus
  5. Metode resitasi
  6. Metode eksperimental
  7. Metode study tour
8. Metode latihan keterampilan
9. Metode pengajaran beregu (team teaching method)
10. Peer teaching method
11. Metode pemecahan masalah
12. Teileren method
13. Metode global
1. Metode Ceramah
                Adalah sebuah metode pengajaran dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada mahasiswa.
                Kelemahan metode ini adalah:
                - Membuat peserta didik pasif
                - Mengandung unsur paksaan kepada peserta    didik
                - Bagi peserta didik dengan tipe belajar visual akan lebih sulit menerima pelajaran dibandingkan dengan peserta didik yg memiliki tipe belajar audio.
Kelebihan
1. Pendidik mudah menguasai kelas
2.Pendidik mudah menerangkan banyak bahan ajar berjumlah besar.
3.Dapat diikuti oleh peserta didik dalam jumlah besar.
2. Metode Diskusi
                Didefenisikan sebagai metode mengajar yang sangat berkaitan dengan pemecahan masalah (problem solving).
                Tujuan metode ini:
                - Mendorong peserta didik berfikir kritis
                -Mendorong peserta didik mengekspresikan pendapatnya secara bebas.
3. Metode Demonstrasi
                Metode demonstrasi adalah metode pengajaran dengan cara memperagakan benda, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.
Manfaat psikologis
Perhatian peserta didik dapat lebih dipusatkan
Proses belajar peserta didik lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari
Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri peserta didik.
4. Metode ceramah plus
                Metode ceramah plus adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya.
                Metode ini ada 3 macam yaitu:
                - Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas
                - Metode ceramah plus diskusi dan tugas
                - metode ceramah plus demonstrasi dan latihan
5. Metode Resitasi
                Adalah suatu metode pengajaran dengan mengharuskan siswa membuat resume dengan kalimat sendiri.
6. Metode Ekperimental
                Adalah metode pemberian kesempatan kepada peserta didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan.
7. Metode study tour
                Adalah metode mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnhya peserta didik membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan didampingi oleh pendidik.
8. Metode Latihan Keterampilan
                Adalah metode mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan secara berulang kepada peserta didik, dan mengajaknya langsung ke tempat latihan keterampilan untuk melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat sesuatu. Metode ini bertujuan membuat kebiasaan atau pola yang otomatis pada peserta didik.
9. Metode pengajaran beregu
                Adalah suatu metode mengajar dengan jumlah pendidik lebih dari satu orang, yang masing-masing mempunyai tugas.
10. Metode peer teaching
                Adalah suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri.
11. Problem solving method
                Adalah suatu metode mengajar dengan memberikan soal latihan kepada peserta didik kemudian diminta pemecahannya.
12. Teileren method
                Adalah suatu metode mengajar dengan memberikan materi secara bertahap/ sebagian-sebagian kemudian dilanjutkan dengan yg lainnya yang berkaitan dengan masalahnya.
13. Metode global
                Adalah suatu metode mengajar dengan meminta peserta didik membaca keseluruhan materi kemudian membuat resume atau kesimpulan dari apa yang mereka baca.
TERIMA KASIH
SEE YOU NEXT TIME……..

1 komentar:

Unknown mengatakan...

trimakasih, ini sangat membantu semoga dapat ganjaran yang setimpal dengan ladang amalnya.