NS. HAERANI, S.Kep, NS. haerani
PENDIDIKAN DALAM KEPERAWATAN
Defenisi Pendidikan
Menurut
UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS , Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Keperawatan
adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk
pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada
individu, keluarga kelompok dan masyarakat, baik sehat maupun sakit yang
mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Pendidikan
dalam keperawatan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya sesuai dengan ilmu dan kiat keperawatan yang dimilikinya
sehingga dapat diaplikasikan dalam bentuk pelayanan professional yang berbentuk
bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu,
keluarga kelompok dan masyarakat, baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh
proses kehidupan manusia.
Pendidik
kesehatan adalah : seseorang yang memberi pendidikan maupun bimbingan
kepada orang lain dibidang kesehatan, dengan tujuan terjadinya perubahan
tingkah laku positif tentang kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan
yang optimal.
Peserta
didik adalah : klien (individu,keluarga,masyarakat) yang mendapatkan materi
pendidikan atau bimbingan di bidang kesehatan, sehingga klien tersebut secara
mandiri mau melakukan perubahan tingkah laku yang positif dan permanen dalam
meningkatkan derajat kesehatannya.
Tujuan Pendidikan dalam Keperawatan
Tujuan
pendidikan sering bersifat sangat umum, seperti menjadi manusia yang baik,
bertanggung jawaab, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengabdi kepada
masyarakat, bangsa dan negara, dan sebagainya.
Tujuan
pendidikan yang dikemukakan Herbert Spencer tersebut didasarkan atas apa yang
dianggapnya paling berharga dan perlu untuk setiap orang bagi kehidupannya
dalam masyarakat.
Fungsi Pendidikan Keperawatan
Fungsi Pendidikan
Fungsi Penelitian
Fungsi Pengabdian pada masyarakat
Peran Pendidikan Tinggi Keperawatan
Membina sikap pandangan dan kemampuan professional
Meningkatkan mutu pelayanan/ askep dan kesehatan
Menyelesaikan masalah keperawatan dan mengembangkan iptek
keperawatan melalui keperawatan
Meningkatkan kehidupan keprofesian melalui organisasi
profesi
KONSEP DASAR PENDIDIKAN KEPERAWATAN
- Sejarah Pendidikan Keperawatan di Indonesia
- Sistem Pendidikan Keperawatan di Indonesia
- Peran & Fungsi Perawat terkait pendidikan profesi keperawatan
Sistem Pendidikan tinggi keperawatan
Sistem
secara sederhana dapat didefenisikan sebagai suatu kesatuan dari berbagai
elemen atau bagian – bagian yang mempunyai hubungan fungsional dan berinteraksi
secara dinamis untuk mencapai hasil yg diharapkan. Dengan demikian, keperawatan
dpt diartikan sebagai keseluruhan karya insani yg terbentuk dari bagian –
bagian yg mempunyai hubungan fungsional dalam upaya mencapai tujuan akhir.
Landasan pembangunan sistem pendidikan tinggi
keperawatan di Indonesia merupakan bagian terintegrasi dari sistem pendidikan
tinggi nasional karena hakikat pendidikan tinggi keperawatan sbg pendidika
profesi dan tuntutan kebutuhan masyarakat.
Melalui
pelaksanaan 3 fungsi pokok pendidikan tinggi keperawatan, yaitu pendidikan
keperawatan, riset keperawatan, dan pengabdian masyarakat, diharapkan
pendidikan tinggi keperawatan menghasilkan berbagai karakter dan sifat lulusan
yg kompeten dalam bidang pela yanan dan konsultasi keperawatan bagi masyarakat.
Jenjang Pendidikan Tinggi Keperawatan
SPK (Sederajat)
Akper
Sarjana Keperawatan (
Tahap Akademik), Ners (Profesi)
Magister - Ners Spesialis
Doktor
Diploma III Keperawatan
Tujuan
Diploma III Keperawatan adalah menghasilkan lulusan yang mampu:
Melaksanakan pelayanan keperawatan profesional dalam suatu
yankes sesuai kebijaksanaan umum pemerintah yg berlandaskan pancasila,
khususnya pelayanan atau asuhan keperawatan individu, keluarga dan komunitas
berdasarkan kaidah – kaidah keperawatan.
Berperan serta secara aktif dalam mendidik dan melatih
pasien
Mengembangkan diri secara terus menerus untuk meningkatkan
kemampuan profesinya.
Pendidikan Ners
Tujuan
pendidikan Ners adalah menciptakan lulusan yg mempunyai pengetahuan,
keterampilan, dan sikap keperawatan profesional.
Pascasarjana Keperawatan
Tujuan
program pascasarjana adalah menghasilkan lulusan yang mampu
Mengembangkan dan menerapkan iptek keperawatan sesuai bidang
spesialisasi melalui kegiatan penelitian
Mengembangkan diri secara terus menerus untuk meningkatkan
kemampuan profesional melalui upaya peningkatan kemampuan lulusan sesuai bidang
spesialisasi.
Program
Pascasarjana keperawatan memiliki program spesialis dan kompetensi lulusannya,
yaitu:
Kepemimpinan dan manajemen keperawatan
Keperawatan Komunitas
Keperawatan maternitas
Keperawatan Medikal Bedah
Keperawatan Jiwa
Pendidikan Tinggi Keperawatan
Pendidikan
Tinggi Keperawatan dikembangkan berdasarkan dan bertolak dari paradigma
keperawatan. Orientasi pendidikan tinggi keperawatan yang mantap dan kerangka
konsep pendidikan tinggi yang kokoh memungkinkan profesi keperawatan menghadapi
masa depan dan tak tergoyahkan oleh perubahan – perubahan pandangan perorangan,
terutama yang bersifat menyimpang dari hakikat keperawatan yang sesungguhnya.
Peran Perawat
Mitra Kerja
Sumber Informasi
Pendidik
Pemimpin
Wali atau pengganti
Konselor
TERIMA KASIH
•
NS. HAERANI, S.Kep, NS. haerani
•
KONSEP DAN TIPE BELAJAR
•
Teori Belajar
Terdapat
dua konsep pendidikan yang saling berkaitan, yaitu belajar (learning) dan
pembelajaran (instruktion). Konsep belajar berasal dari peserta didik dan
konsep pembelajaran berasal dari pendidik. Dalam proses belajar mengajar (PBM)
terjadi interaksi antara peserta didik dan pendidik.
•
Komponen dalam Kegiatan Belajar Mengajar
•
Peserta didik
•
Pendidik / pengajar
•
Tujuan Pembelajaran
•
Materi pembelajaran
•
Metode mengajar
•
Media
•
Evaluasi
•
Tujuan
Pembelajaran adalah perubahan perilaku yang positif dari peserta didik, seperti
perubahan yang secara psikologis akan tampil dalam tingkah laku (overt
behaviour) yang dapat diamati melalui alat indera oleh orang lain baik tutur
kata, motorik, dan gaya hidupnya.
Cronbach
(1954) menyatakan “ Belajar terlihat dengan perubahan perilaku sebagai hasil
dari pengalaman”. Menurut Spears, pengalaman belajar dapat diperoleh dengan menggunakan
pancaindera . “ Belajar adalah menikmati, membaca, meniru, mencoba sesuatu
sendiri, mengikuti pengarahan”.
Menurut Robert M. Gagne, belajar adalah perubahan
yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar secara terus menerus,
bukan hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan saja.
Gagne berkeyakinan, bahwa belajar dipengaruhi oleh
faktor dari luar diri dan faktor dari dalam diri serta keduanya saling
berinteraksi. Dalam teori psikologi
konsep belajar gagne ini, kedua faktor ini disebut perpaduan aliran
behaviourisme dan instrumentalisme. Dari defenisi-defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh
seseorang dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa peningkatan
pengetahuan atau kemahiran berdasarkan alat indera dan pengalamannya. Pada
dasarnya, prinsip belajar lebih difokuskan pada aktivitas peserta didik yang
menjadi dasar proses pembelajaran.
•
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
•
Faktor internal (faktor di dalam diri peserta
didik), yaitu kondisi jasmani dan rohani peserta didik.
•
Faktor eksternal (faktor di luar peserta didik),
yaitu kondisi lingkungan di sekitar peserta didik.
•
Faktor pendekatan belajar (approach to
learning), yaitu jenis upaya belajar peserta didik yang meliputi strategi dan
metode yang digunakan peserta didik untuk melakukan kegiatan pembelajaran
materi ajar.
•
MOTIVASI BELAJAR
Menurut Weiner (1990), motivasi didefenisikan sebagai
kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita untuk
mencapai tujuan tertentu, dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan
tertentu.
Motivasi
belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa keinginan berhasil,
dorongan kebutuhan belajar, dan harapan akan cita – cita. Sedangkan faktor
ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan
kegiatan belajar yang menarik.
•
Komponen Motivasi
•
Kebutuhan
•
Dorongan
•
Tujuan
•
Kebutuhan
Kebutuhan
terjadi apabila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang telah
dimiliki dengan yang ddiharapkan.
•
Dorongan
Dorongan
merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi
harapan atau tujuan. Dorongan yang berorientasi pada tujuan tersebut merupakan
inti motivasi. Menurut Hull, dorongan atau motivasi berkembang untuk memenuhi
kebutuhan organisme, yang menjadi penggerak utama perilaku belajar yang juga
dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal beelajar.
•
Tujuan
Tujuan
adalah hal yang ingin dicapai oleh seseorang sehingga mengarahkan perilaku
belajar. Tujuan merupakan pemberi arah
pada perilaku dan menjadi titik akhir sementara pencapaian kebutuhan. Jika
kebutuhan terpenuhi, maka orang menjadi puas dan dorongan mental untuk berbuat
terhenti sementara.
Motivasi
belajar merupakan konstruksi psikologis yang penting dalam mempengaruhi
tindakan belajar, setidaknya melalui empat cara sbb:
- Motivasi meningkatkan tingkat aktivitas
dan energi
seseorang.
-
Motivasi menggerakkan seseorang kepada tujuan
tertentu.
- Motivasi meningkatkan minat terhadap
aktivitas tertentu, termasuk belajar
-
Motivasi mempengaruhi strategi dan proses kognitif darri seseoraanng. Hal ini
mengandung maksud bahwa akan meningkatkan minat seseorang untuk mencari bantuan
seseorang bila ia menghadapi kesulitan.
•
Peranan Motivasi Dalam Belajar &
Pembelajaran
•
Memberikan penguatan terhadap belajar.
Motivasi memperkuat seseorang dalam
pembelajaran jika dihadapkan pada ssuatu masalah yang harus dipecahkan.
Motivasi akan mendorong seseorang untuk mencari cara, alat, atau apapun yg
dapat membantunya memecahkan masalah tersebut.
•
Memperjelas tujuan belajar.
•
Meneentukan ketekunan belajar. Seseorang yang
termotivasi untuk belajar sesuatu akan
berusaha mempelajarrinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil
yang lebih baik.
•
Faktor yang Mempengaruhi Motivasi belajar
•
Cita – cita dan Aspirasi
Cita –
cita merupakan faktor pendorong yang dapat menambah semangat sekaligus
memberikan tujuan yang jelas dalam belajar. Upaya yaang dapat dilakukan
individu untuk meraih cita –cita yang bersumber dari dalam diri seseorang yaitu
sifat ingin tahu dan ingin mennyelidiki dunia yang lebih luas, kreativitas yang
tinggi, berkeinginan untuk memperbaiki kegagalan yang pernah dialami dan
berusaha menguasai seluruh mata pelajaraan karena menganggap semuanya penting.
•
Lanjut…….
•
Kemampuan peserta didik
•
Kondisi peserta didik
•
Kondisi lingkungan belajar
•
Unsur – unsur dinamis dalam pembelajaran
•
Upaya pengajar dalam membelajarkan peserta didik
•
TIPE BELAJAR
•
VISUAL
•
AUDIO
•
KINESTETIK
•
TAKTIL
•
OLFAKTORIUS
•
GUSTATORI
•
KOMBINATIF
•
VISUAL
Bagi
peserta didik yang memiliki tipe belajar visual, penglihatan memegang peranan
penting. Dalam hal ini, metode
pengajaran yang digunakan pendidik sebaiknya lebih banyak berfokus pada
peragaan / media, dengan menunjukkan objek atau alat peraga dengan materi yang
diajarkan langsung kepada peserta didik atau dengan menggambarkannya di papan
tulis.
•
Ciri – ciri tipe belajar visual
•
Bicara agak cepat
•
Mementingkan penampilan dalam berpakaian
•
Tidak mudah terganggu oleh keributan
•
Lebih mengingat yang dilihat daripada yang
didengar
•
Lebih suka membaca daripada dibacakan
•
Lebih suka melakukan demonstrasi daripada pidato
•
Mengingat dengan asosiasi visual.
•
AUDIO
•
Saat bekerja suka bicara kepada diri sendiri
•
Mudahh terganggu oleh keributan
•
Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa
yaang didiskusikan
•
Menyukai membaacca dengan keras dan mendengarkan
orang lain membacakannya
•
Menggerakkan bibir dan mengucapkan tulisan di
buku ketika membaca
•
Biasanya pemilik tipe belajar audio adalah
pembicara yang fasih.
•
KINESTETIK (Gerak & Sentuhan)
•
Berbicara perlahan
•
Penampilan rapi
•
Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi
keributan
•
Belajar melalui memanipulasi dan praktik
•
Menghafal dengan cara melakukan gerakan motorik
•
Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca
•
Mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam
bercerita daripada menulis
•
Menyukai membaca buku dan mencerminkan aksi
dengan gerakan tubuh saat membaca
•
Menyukai permainan yang menyibukkan.
•
TERIMA KASIH
•
Pertanyaan
•
Jelaskan pengertian belajar menurut pendapat
anda
•
Mengapa motivasi menjadi salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi belajar?
•
Manakah tipe belajar yang sesuai dengan anda?
Mengapa?
•
NS. HAERANI, S.Kep, NS. haerani
•
RANCANGAN PEMBELAJARAN
Komponen Strategi Pengajaran
- Kegiatan Pengajaran
- Metode Pengajaran
- Waktu Pengajaran
•
Rancangan Instruksional
Rancangan
ini dibuat untuk menjawab tiga pertanyaan, yaitu:
1. Apa
yang harus dipelajari (tujuan pembelajaran)?
2.
Bagaimana prosedur dan sumber- sumber
belajar apa yang tepat untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan (kegiatan dan sumber belajar)?
3.
Bagaimana kita mengetahui bahwa hasil belajar yang diharapkan telah tercapai
(evaluasi)?
•
Tahapan Rancangan Instruksional
•
Menyusun pokok bahasan (tujuan, topik, dan
tujuan umum)
•
Menyebutkan karakeristik peserta didik yang
penting sehubungan dengan rancangan yang akan dibuat
•
Menyebutkan tujuan belajar yang akan diacapai
oleh peserta didik sehingga hasil belajar tersebut memungkinkan untuk diukkur
(sasaran pembelajaran)
•
Membuat kisi-kisi materi pelajaran yg akan
membantu masing-masing tujuan belajar tersebut (isi materi)
•
Membuat tes perkiraan untuk menjajaki latar
belakang mahasiswa tentang pokok bahasan yang akan diajarkan
•
Menentukan kegiatan dan sumber-sumber belajar
dan mengajar
•
Memfasilitasi semua sarana penunjang seperti
anggaran, fasilitas, peralatan dan jadwal kegiatan untuk menunjang pelaksanaan
rencana pengajaran
•
Membuat evaluasi hasil belajar mahasiswa untuk
menguji kembali apakah perencanaan sudah atau belum berjalan sesuai dengan yang
diharapkan.
•
Bagian Rancangan Instruksional
•
Pengorganisasian Bahan Ajar
•
Penyajian bahan Ajar
•
Evaluasi Pengajaran
•
Garis –garis Besar Program Pengajaran (GBPP)
GBPP
atau course outline (silabus) adalah rumusan tujuan dan pokok isi mata ajar
atau program pengajaran yang meliputi satu mata ajar untuk diajarkan selama
satu semester.
GBPP
terdiri dari komponen berikut:
•
Standar Kompetensi
•
Standar kompetensi atau tujuan instruksional
Umum (TIU) adalah rumusan tentang tujuan akhir pengajaran.
Contoh
penulisan standar kompetensi
“
Setelah menyelesaikan mata ajar ini, peserta didik diharapkan mampu:
1.
Melakukan pengkajian fisik dalam tindakan asuhan keperawatan
2.
Menerapkan proses pendokumentasian askep.
3.
Menerapkan manajemen kesehatan di dalam pemberian askep pada klien, keluarga
dan masyarakat.
•
Kompetensi dasar
Kompetensi
dasar (TIK) merupakan sasaran belajar atau tujuan pembelajaran, yang didalamnya
terdiri dari kompetensi khusus yang akan dicapai peserta didik setelah
mengikuti mata ajaran tersebut.
•
Pokok bahasan
Adalah
judul yang mencerminkan isi atau materi yang sesuai dengan setiap kompetensi
dasar.
•
Sub pokok bahasan
Mencerminkan
rincian materi kuliah yang sesuai dengan pokok bahasan.
•
Deskripsi singkat
Merupakan
paragraf pernyataan yang terdiri dari keseluruhan isi mata ajar. Pernyataan ini
merupakan rangkuman dari pokok bahasan dan subpokok bahasan dalam mata ajar.
•
Estimasi waktu
Merupakan
perkiraan waktu dalam satuan menit yang diperlukan pendidik untuk mengajarkan
materi pelajaran untuk setiap subpokok bahasan.
•
Sumber kepustakaan
Adalah
buku atau sumber materi yang digunakan dalam setiap pokok bahasan atau sub
pokok bahasan
•
Rancangan Pembelajaran
Rancangan
pembelajaran atau SAP terdiri dari komponen-komponen yg lebih lengkap dari GBPP
(silabus). Selain terdiri dari komponen-komponen yg sama seperti yg ada dalam
GBPP, rancangan pembelajaran juga terdiri dari komponen kegiatan belajar
mengajar yang terdiri dari tahap pendahuluan, tahap penyajian, dan tahap
penutup. Selain itu juga dilengkapi dengan komponen media dan alat pengajaran,
evaluasi, serta referensi.
TERIMA
KASIH
MEDIA PEMBELAJARAN
HAERANI, S.KEP, NS
pENDAHULUAN
Pada
hakikatnya, proses belajar mengajar adalah proses komunikasi, yang melibatkan
penyampaian pesan (materi) dari pengantar ke penerima. Untuk meminimalkan
kegagalan proses komunikasi, media diperlukan sebagai perantara komunikasi.
Media
adalah alat yang berfungsi meenyampaikan pesan. Media pembelajaran adalah alat
yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran merupakan sebuah proses
komunikasi antara peserta didik, pendidik, dan bahan ajar. Komunikasi tidak
akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media.
Syarat-syarat media pembelajaran
- Media pembelajaran harus meningkatkan motivasi peserta didik
- Menstimulus peserta didik mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan stimulasi balajar baru.
- Menstimulus peserta didik dalam memberikan tanggapan, umpan balik, dan juga mendorong mereka untuk melakukan praktik dengan benar.
Fungsi media pembelajaran
- Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
- Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra.
- Menimbulkan semangat belajar, interaksi langsung antara peserta didik dan sumber belajar.
- Memungkinkan peserta belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori, serta kinestetiknya.
- Memberi stimulus yang sama, membandingkan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama.
Peran media pembelajaran
- Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih memenuhi standar.
- Pembelajaran dapat lebih menarik
- Pembelajaran menjadi interaktif dengan menerapkan teori belajar.
- Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat ditingkatkan
- Meningkatkan peran pendidik untuk melakukan perubahan yang positif.
- Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.
Jenis media pembelajaraan
AECT
(Association for Educational Communication and Technology) membedakan 6 jenis
sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar yaitu:
- Pesan. Mencakup kurikulum (GBPP) dan mata pelajaran.
- Individu. Mencakup pendidik, orang tua, tenaga ahli, dsb.
- Bahan. Merupakan sutu format yang digunakan untuk menyimpan pesan pembelajaran, seperti buku paket, buku teks, modul, program video, film, OHT (over head transparency), slide, alat peraga
4. Alat. Merupakan sarana untuk menyajikan bahan mencakup
proyektor OHP, slide, film tape recorder.
5. Teknik. Merupakan cara (prosedur) yg digunakan
pendidik dalam memberikan pembelajaran guna tercapai tujuan pembelajaran,
seperti ceramah, permainan, tanya jawab, dan roleplay.
6. Latar (seting) atau lingkungan. Mencakup pengaturan
ruang, pencahayaan, dsb.
Klasifikasi & jenis media
Media yg tidak diproyeksikan
Media yang diproyeksikan
Media audio
Media video
Media berbasis
komputer
Perlengkpan multimedia
Realita, model, bahan grafis
OHT, slide, opaque
Audio kaset, audio visual, audio visual gerak
Video
CAI (Computer Assisted Instructional)
Perangkat praktikum.
Contoh media dlm penkes
Poster
Leaflet
Buklet
Lembar balik
Stiker
Thank you for your attention
MODEL PEMBELAJARAN
HAERANI, S.KEP, NS
Tujuan Instruksional
Menjelaskan konsep pembelajaran
Menjelaskan beberapa metode pembelajaran
Menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari beberapa metode
pembelajaran
Memilih metode pembelajaran yang tepat dalam melakukan
pendidikan kesehatan dalam layanan keperawatan
Pendahuluan
Tujuan
pembelajaran yang diinginkan tentu optimal, karena itu ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan oleh pendidik, salah satunya adalah metodologi mengajar.
Pembelajaran/pengajaran merupakan istilah kunci yang hampir tidak pernah luput
dari pembahasan mengenai pendidikan karena hubungan yang erat antara keduanya.
Metodologi
adalah ilmu mengenai cara mencapai tujuan. Dengan demikian, metodologi
pengajaran adalah ilmu yang mempelajari cara untuk melakukan aktivitas yang
sistematis dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik
untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses
belajar berjalan dengan baik, yg berarti tercapainya tujuan pengajaran.
Pembelajaran atau Pengajaran
Arifin (1978) mendefenisikan bahwa mengajar adalah suatu rangkaian
kegiatan penyampaian materi ajar kepada mahasiswa agar dapat menerima,
menanggapi, menguasai, dan mengembangkan bahan pelajaran itu.
Biggs
(1991), seorang ahli psikologi membagi konsep mengajar menjadi tiga macam
pengertian yaitu:
1.
Kuantitatif
2.
Institusional
3.
Kualitatif
1. Kuantitatif
Mengajar
diartikan sebagai tranmission of knowledge, yakni penyebaran pengetahuan.
2. Institusional
Mengajar
adalah penataan segala kemampuan mengajar secara efisien.
3. Kualitatif
Mengajar
adalah upaya memfasilitasi pembelajaran, yaitu upaya membantu memudahkan
kegiatan belajar peserta didik mencari makna dan pemahamannya sendiri.
Metode Pembelajaran
- Metode Ceramah
- Metode Diskusi
- Metode Demonstrasi
- Metode ceramah plus
- Metode resitasi
- Metode eksperimental
- Metode study tour
8. Metode latihan keterampilan
9. Metode pengajaran beregu (team teaching method)
10. Peer teaching method
11. Metode pemecahan masalah
12. Teileren method
13. Metode global
1. Metode Ceramah
Adalah
sebuah metode pengajaran dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara
lisan kepada mahasiswa.
Kelemahan
metode ini adalah:
-
Membuat peserta didik pasif
-
Mengandung unsur paksaan kepada peserta
didik
- Bagi
peserta didik dengan tipe belajar visual akan lebih sulit menerima pelajaran
dibandingkan dengan peserta didik yg memiliki tipe belajar audio.
Kelebihan
1. Pendidik mudah menguasai kelas
2.Pendidik mudah menerangkan banyak bahan ajar berjumlah
besar.
3.Dapat diikuti oleh peserta didik dalam jumlah besar.
2. Metode Diskusi
Didefenisikan
sebagai metode mengajar yang sangat berkaitan dengan pemecahan masalah (problem
solving).
Tujuan
metode ini:
-
Mendorong peserta didik berfikir kritis
-Mendorong
peserta didik mengekspresikan pendapatnya secara bebas.
3. Metode Demonstrasi
Metode
demonstrasi adalah metode pengajaran dengan cara memperagakan benda, kejadian,
aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun
melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau
materi yang sedang disajikan.
Manfaat psikologis
Perhatian peserta didik dapat lebih dipusatkan
Proses belajar peserta didik lebih terarah pada materi yang
sedang dipelajari
Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih
melekat dalam diri peserta didik.
4. Metode ceramah plus
Metode
ceramah plus adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari satu metode,
yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya.
Metode
ini ada 3 macam yaitu:
-
Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas
-
Metode ceramah plus diskusi dan tugas
-
metode ceramah plus demonstrasi dan latihan
5. Metode Resitasi
Adalah
suatu metode pengajaran dengan mengharuskan siswa membuat resume dengan kalimat
sendiri.
6. Metode Ekperimental
Adalah
metode pemberian kesempatan kepada peserta didik perorangan atau kelompok,
untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan.
7. Metode study tour
Adalah
metode mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek guna
memperluas pengetahuan dan selanjutnhya peserta didik membuat laporan dan
mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan didampingi oleh
pendidik.
8. Metode Latihan Keterampilan
Adalah
metode mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan secara berulang kepada
peserta didik, dan mengajaknya langsung ke tempat latihan keterampilan untuk
melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat sesuatu. Metode ini
bertujuan membuat kebiasaan atau pola yang otomatis pada peserta didik.
9. Metode pengajaran beregu
Adalah
suatu metode mengajar dengan jumlah pendidik lebih dari satu orang, yang
masing-masing mempunyai tugas.
10. Metode peer teaching
Adalah
suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri.
11. Problem solving method
Adalah
suatu metode mengajar dengan memberikan soal latihan kepada peserta didik
kemudian diminta pemecahannya.
12. Teileren method
Adalah
suatu metode mengajar dengan memberikan materi secara bertahap/
sebagian-sebagian kemudian dilanjutkan dengan yg lainnya yang berkaitan dengan
masalahnya.
13. Metode global
Adalah
suatu metode mengajar dengan meminta peserta didik membaca keseluruhan materi
kemudian membuat resume atau kesimpulan dari apa yang mereka baca.
TERIMA KASIH
SEE YOU NEXT TIME……..
1 komentar:
trimakasih, ini sangat membantu semoga dapat ganjaran yang setimpal dengan ladang amalnya.
Posting Komentar