Rabu, 11 Januari 2012

keperawatan paliatif A. NURLALE.AMIN.S.KEP.NS



ASSALAMUALAIKUM

ASKEP KASUS PALLIATIVE CARE “AIDS”
A.NURLAELA AMIN

PALLIATIVE CARE
       Perawatan untuk mencegah, memperbaiki, mengurangi gejala-gejala suatu penyakit, namun bukan berupaya penyembuhan.
       Suatu perawatan yang bertujuan mencapai kwalitas hidup optimal bagi ODHA dan keluarganya, dengan meminimalkan penderitaan dengan perawatan klinis, psikologis, spiritual, dan sosial sepanjang seluruh perjalanan penyakit HIV.
PREVALENSI AIDS
                                                DI INDONESIA

Berdasarkan jenis kelamin, kasus AIDS dilaporkan banyak ditemukan pada laki-laki yaitu 74,5%, sedangkan pada perempuan 25%.
Penyebaran HIV         perilaku yang berisiko seperti penggunaan jarum suntik yang tidak steril, perilaku seks yang tidak aman baik pada hubungan heteroseksual maupun homoseksual.
STOP AIDS
WHAT DID U DO????
DEFENISI (ACQUIRED IMMUNODEFICIENCY SYNDROME)
       Suatu syndrome yg disebabx oleh Retrovirus yg menyerang sistem kekebalan atau pertahanan tubuh.
       Dgn rusakx sistem kekebalan tubuh, maka org yg terinfeksi mudah diserang penyakit-penyakit lain yg berakibat fatal, yg dikenal dgn infeksi oportunistik.
       Pada penyakit ini berlaku teori “Gunung Es“ dimana penderita yg kelihatan hanya sebagian kecil dari yg semestinya.
Next …..
       Sebagian besar pasien diberobat pada stadium lanjut dengan berbagai IO, dan keadaan umum jelek.
       Sebagian besar pasien juga mempunyai masalah sosial seperti kemiskinan, pengangguran ; masalah keluarga ; masalah psikologis seperti ketergantungan obat, depresi
       Perawatan paliatif diberikan sebagai suplemen dan aditif dari terapi kausal ARV, dan terapi IO.

KATEGORI AIDS
Penderita yang mengidap HIV dan telah menunjukkan gejala klinis (penderita AIDS positif).
Penderita yang mengidap HIV, tetapi belum menunjukkan gejala klinis (penderita AIDS negatif).

MANIFESTASI KLINIS
Rasa lelah dan lesu
Berat badan menurun secara drastis
Demam yang sering dan berkeringat diwaktu malam
Mencret dan kurang nafsu makan
Bercak-bercak putih di lidah dan di dalam mulut
Pembengkakan leher dan lipatan paha
Radang paru-paru

THERAPY
Penyakit yang sebelumnya dapat dengan cepat menyebabkan kematian penderita, sekarang berubah menjadi penyakit khronis yang dapat dikontrol dengan pengobatan HAART.
Hal ini memungkinkan penderita bertahan lebih lama dan mengalami perbaikan namun memberikan dampak tersendiri bagi penderita maupun keluarga/pelaku rawat/caregiver-nya.

PENERAPAN PERAWATAN PALIATIF PADA HIV/AIDS
Dilaksanakan sjk diagnosa ditegakkan, dgn tujuan meningkatkan kualitas hidup yg terbaik bagi pasien dan keluarganya. Dengan cara: mengatasi nyeri baik fisik, maupun masalah-masalah psikologis, sosial dan spiritual.
Dalam aspek fisik, tentunya tidak hanya berbagai nyeri fisik yg dialami oleh 90% pasien AIDS, tetapi jg  penderitaan-penderitaan fisik lainnya, baik akibat penyakitnya maupun akibat efek samping dari pengobatan.

KEBUTUHAN DASAR
DALAM KONDISI TERMINAL
KEBUTUHAN FISIK
Yaitu terbebasnya penderita dari berbagai macam keluhan atau penderitaan/gejala fisik yang mengganggu.
Perhatian dan pengamatan yang cermat dan terinci terhadap setiap keluhan yang disampaikan penderita merupakan hal yang penting untuk dapat membuat diagnosa yang tepat.

KEBUTUHAN PSIKOLOGIK
Rasa aman dan nyaman karena keyakinan bahwa dirinya berada dalam perawatan oleh para ahli yang kompeten dan keluarga/care givers yang peduli dengan keadaannya.
Kasih sayang yang diexpresikan secara nyata seperti jabat tangan, sentuhan, strokes atau belaian.
Kebutuhan untuk mengetahui tentang penyakit yang dideritanya serta gejala-gejala yang sedang/akan dialaminya sehingga penderita tidak berada dalam keadaan ketidak-pastian yang berkepanjangan.
Penderita juga ingin untuk tetap dihargai dan dianggap mampu, dengan cara melibatkannya dalam mengambil keputusan-keputusan yang terkait dengan dirinya.

KEBUTUHAN SOSIAL
Perasaan tetap diterima oleh keluarga/care-givers-nya walaupun penampilan /perilakunya sering kali tidak menyenangkan.
Perasaan tetap dibutuhkan, dilibatkan dan diperhitungkan dalam keluarganya sehingga penderita tidak merasa menjadi beban bagi keluarganya.
Kesempatan bagi penderita untuk membebaskan diri dari keterikatannya dengan orang lain dan dibebaskan dari berbagai tanggung jawab dalam pekerjaan/keluarga yang sebelumnya dipikul penderita dengan menyerahkannya kepada orang lain.

KEBUTUHAN SPIRITUAL
Kesempatan untuk memperbaiki hubungan interpersonal yang terganggu diwaktu yang lalu, serta mendapatkan pengampunan atas kesalahan-kesalahannya dimasa lalu.
Keyakinan bahwa dirinya tetap dicintai dan dihargai.
Perasaan bahwa hidupnya tetap mempunyai arah/tujuan yang jelas dan berarti bagi sesamanya.

KEBIJAKAN PELAKSANAAN PERAWATAN PALLIATIVE
Perawatan paliatif adalah komponen inti dari komprehensif HIV/AIDS.
Tdak boleh dibatasi karena kendala politik atau sosial.
Diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien.
Pengobatan penyakit dan perawatan tidak boleh dihentikan pada setiap tahap penyakit.
Perawatan paliatif harus dimasukkan sesuai pada setiap tahap
penyakit HIV, dan tidak hanya ketika pasien sedang sekarat
.
MASALAH-MASALAH YG DITEMUKAN PD KEPERAWATAN PALLIATIVE “AIDS”
       Perjalanan penyakit
       Pengobatan
       Masalah-masalah keluarga
       Masalah sosial
       Pertimbangan kultural
       Masalah spiritual
       Beban caregiver
PENERIMAAN TERHADAP KEMATIAN
 (Elisabeth Kübler-Ross)
       Tahap 1 : Shock and Denial
       Tahap 2 : Anger
       Tahap 3 : Bargaining
       Tahap 4 : Depression
       Tahap 5 : Acceptance

PENATALAKSANAAN
                                PD PASIEN AIDS
PENGKAJIAN
Fisik
Psikologi, Mental, dan status emosional
Latar belakang budaya, sosial, dan ekonomi
Pengalaman masa lalu
Tingkat pengetahuan
Lingkungan dan sekitarnya
MASALAH KEPERAWATAN
Ancietas b/d perubahan status kesehatan
Berduka b/d penerimaan kemungkinan kematian pasien
Gangguan harga diri b/d efek samping pemberian terapi
Nyeri b/d proses penyakit
Perubahan proses pikir b/d infeksi oportunistik
Isolasi sosial b/d perubahan status kesehatan
INTERVENSI KEPERAWATAN
       Mengontrol nyeri dan gejala lain
       Memberikan lingkungan yg menyenangkan
       Mengurangi kecemasan & ketakutan
       Memberi kenyamanan & kehormatan
       Memberikan sokongan psikologis
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Pelaksanaan tindakan dari rencana asuhan yang telah dibuat
Dilaksanakan dengan memberikan asuhan keperawatan secara langsung kepada pasien
WASSALAM
                                                   ASSALAMUALAIKUM


ASKEP PALLIATIVE CARE
 “ CANCER”
A. NURLAELA AMIN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
“KEPERAWATAN PALLIATIVE”
Adlah sistem perawatan terpadu yg bertujuan meningkatkan kualitas hidup, dgn cara meringankan nyeri dan penderitaan lain, memberikan dukungan spiritual dan psikososial mulai saat diagnosa ditegakkan sampai akhir hayat dan dukungan terhadap keluarga yg kehilangan/berduka.

Tujuan perawatan paliatif adalah untuk mencapai kualitas hidup terbaik untuk setiap pasien, penjaga dan keluarga mereka.
Next …..
Perawatan Paliatif tidak berhenti setelah penderita meninggal, tetapi masih diteruskan dengan memberikan dukungan kepada anggota keluarga yang berduka.
Perawatan paliatif tidak hanya sebatas aspek fisik dari penderita itu yang ditangani, tetapi juga aspek lain seperti psikologis, sosial dan spiritual.
DEFENISI “ CANCER “
Merupakan klasifikasi penyakit yg mengacu pd kondisi sel yg tumbuh secara luar kontrol, invasi dan perusakan jaringan biologi dan metastasia.
Tumor terjadi dr sel-sel yg membelah secara berlebihan, merusak dan menginvasi jaringan sekitarnya atau berkeliaran ke bagian-bagian badan lain.
Sejalan dgn pertumbuhan dan perkembangbiakanx, sel-sel kanker membentuk suatu massa dari jaringan ganas yang menyusup ke jaringan di dekatnya dan bisa menyebar (metastasis) ke seluruh tubuh.
GEJALA KLINIS
Pembengkakan yg tidak biasa, Hemorrhage, Rasa Sakit, Tukak Lambung, Jaundis, Pembesaran Lymph Node, Batuk, Hemoptisis, Hepatomegali, Rasa Sakit pd Tulang,  BB turun, Nafsu Makan b’kurang secara signifikan, Kelelahan dan Kakeksia, Keringat Berlebihan pada malam hari, Anemia, Trombospondin, Angiostatin.
JENIS – JENIS CANCER
CERVIKS
KULIT
DARAH
OTAK
TULANG
GASTROINTESTINAL
PAYUDARA
PARU-PARU
OVARIUM
HATI
PROSTAT, dll.
PREVALENSI KANKER DI INDONESIA
Kanker menempati peringkat ketujuh sebagai penyebab kematian di Indonesia
Berdasarkan jenis kelamin, angka prevalensi kanker pada perempuan dua kali lipat dari pada laki-laki
Prevalensi kanker di perkotaan lebih tinggi dari pada di pedesaan
Next…..
Anak menjadi penderita kanker 4,9 persen dari semua usia. "Leukimia menjadi kasus tertinggi pada anak.
Manusia dewasa, kanker payudara, kanker leher rahim, dan kanker hati menjadi tiga penyebab kematian terbesar.
Perkiraan Badan Kesehatan Dunia (WHO), faktor obesitas dan kurang aktivitas fisik menyumbang 30 persen risiko kanker. Tahun 2015 diperkirakan 2,3 miliar orang dewasa akan mengalami masalah berat badan dan 700 juta di antaranya obesitas.
KLASIFIKASI
Karsinoma: Kanker berasal dr sel epitel.
Sarkoma: Kanker yg timbul dr jaringan ikat.
Limfoma dan leukemia: Kanker yg timbul dr hematopoietik (darah-membentuk) sel-sel yg meninggalkan sumsum dan cenderung matang dlm kelenjar getah bening dan darah.
Blastoma: Kanker berasal dari sel dewasa "prekursor" atau jaringan embrio.
“CANCER CERVIKS”
       Kanker yg dimulai di leher rahim, bagian bawah uterus yg terbuka di bagian atas vagina. Itulah sebabnya biasa juga disebut sebagai kanker leher rahim atau kanker mulut rahim.
       Disebabkan oleh HPV (human papilloma virus)
       Gejala yg mungkin terjadi dapat mencakup:
Perdarahan vagina abnormal, setelah hubungan intim
Setiap perdarahan setelah menopause
Pucat, berair, merah muda, coklat, berdarah, atau berbau busuk
Periode menjadi lebih berat dan lebih lama dari biasanya
“CANCER DARAH”
       Leukemia Adlh kanker yg dimulai dlm jaringan yg membentuk darah.
       Kebanyakan sel-sel darah berkembang dr sel-sel di sumsum tulang yg disebut sel-sel induk. Sumsum tulang adlh bahan yg lembut di tengah sebagian besar tulang. Sel induk dewasa menjadi berbagai jenis sel darah.
       Ketika sel-sel tumbuh tua atau rusak, mereka akan mati secara alami. Pd orang dgn leukemia, sumsum tulang membuat sel darah putih yg abnormal. Sel-sel yg abnormal inilah yg berkembang menjadi kanker darah.
“CANCER PAYUDARA”
Next ….
       Adlh kanker yg terjadi pd jaringan payudara. Kanker jenis ini umumnya terjadi pada kaum hawa. Meski kaum adam juga bisa terkena namun sangat kecil kemungkinannya.
       Gejala klinis terjadinya Kanker Payudara :
Benjolan kecil pd payudara. Tapi lama-lama membesar dan menempel pada kulit serta menimbulkan perubahan warna pada puting dan atau payudara.
Eksema atau erosi pada puting. Kulit atau puting tertarik kedalam (retraksi), warna pink atau kecoklatan sampai menjadi oedema yg menyebabkan menjadi seperti kulit jeruk, mengkerut dan menjadi borok. Kemudian timbul pembesaran pada ketiak yaitu kelenjar getah bening, terjadi pembekakan pada lengan.
Nipple discharge atau keluarnya cairan. Cairan berdarah encer, warna merah atau coklat, keluar sendiri tanpa dipijit. Keluar dengan terus menerus pada satu payudara.
“CANCER PARU-PARU”
       Kanker paru-paru umumnya merupakan penyakit orang tua, hampir 70% orang yang didiagnosis dengan kanker paru-paru lebih dari 65 tahun.
       Penyebab, diantaranya merokok (baik itu aktif maupun pasif), polusi udara, faktor genetic, dan lain sebagainya.Diantara semua penyebab kanker paru-paru tadi, insiden kanker paru-paru sangat berkorelasi dengan merokok, dengan sekitar 90% dari kanker paru-paru timbul sebagai akibat penggunaan tembakau.
Why Cancer Including Palliative Care ???

MASALAH-MASALAH YG TIMBUL
PERUBAHAN DLM KONSEP DIRI
ü  Tidak bs menunjukkan dirinya scr ekspresif
ü  Sulit mempertahankan kontrol biologis dan fungsi sosialnya
ü  Mengalami perubahan fisik dan mental

2. MASALAH INTERAKSI SOSIAL
ü  Interaksi sosial yg tidak menyenangkan dpt membuat pasien menarik diri dr kehidupan sosialnya
3. MASALAH KOMUNIKASI
ü  Penurunan komunikasi dpt disebabkan oleh beberapa faktor:
                a. Kematian masih merupakan tema yg tabu.
            b. Pendapat yg salah mengenai apa yg orang lain ingin dengar.
            c. Setiap prinsip-prinsip dalam komunikasi secara tdk langsung memiliki alasan pribadi yg kuat utk tidak mau mendiskusikan kematian.

PENGOBATAN CANCER
1. PEMBEDAHAN
       Cara pembedahan tdk senantiasa memberikan hasil sebagaimana yg diharapkan dlm arti penyembuhan misalnya pd penderita yg mengalami metastase.
       Pada umumnya pembedahan dilakukan pd penderita dgn tumor primer yg masih dini atau pengobatan paliatif dekompresif.
2. RADIOTERAPI
       Dilakukan apabila secara lokal-regional pembedahan tidak menjamin penyembuhan atau pembedahan akan mengganggu struktur serta fungsi dr organ yg bersangkutan.
       Berhasil tidaknya radiasi tergantung dr banyak faktor antara lain sensitivitas tumor terhadap radiasi, efek samping yang timbul, pengalaman dari radioterapist serta penderita yg kooperatif. Seperti halnya pembedahan, radiasipun bisa bersifat kuratif ataupun Paliatif.
3. KEMOTERAPI
       Bersifat kuratif maupun paliatif dan dapat pula berperan sistemik maupun regional.
       Diberikan pd penderita kanker stadium lanjut yg tujuannya bukan penyembuhan tapi peningkatan kualitas hidup.
       Dalam memberikan kemoterapi paliatif harus dipikirkan benar-benar dgn mempertimbangkan “Respect for outonomy, Beneficial, Non malificent, dan Justice”
4. PENGOBATAN KOMBINASI
       Hal yg paling sering dijumpai.
       Penanganan kanker yg paling baik adalah bilamana dilaksanakan secara terpadu antara “Surgical oncologist –Radiation oncologist – Medical oncologist”.
PENATALAKSANAAN
                                PD PASIEN KANKER
1. PENGKAJIAN
Fisik
Psikologi, Mental, dan status emosional
Latar beakang budaya, sosial, dan ekonomi
Pengalaman masa lalu
Tingkat pengetahuan
Lingkungan dan sekitarnya
2. MASALAH KEPERAWATAN
Ancietas b/d perubahan status kesehatan
Berduka b/d penerimaan kemungkinan kematian pasien
Gangguan harga diri b/d efek samping pemberian terapi
Nyeri b/d proses penyakit
3. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Strategi yg digunakan untuk mencapai tujuan
Dibuat berdasarkan prioritas dan disesuaikan dengan kebutuhan dan kenyamanan pasien
Melibatkan pasien dan keluarga
Perawat sebagai fasilitator
Semua keputusan terhadap rencana perawatan berada di tangan pasien/keluarga
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Pelaksanaan tindakan dari rencana asuhan yang telah dibuat
Dilaksanakan dengan memberikan asuhan keperawatan secara langsung kepada pasien

HAL YG HARUS DIPERHATIKAN DLM INTERVENSI KEPERAWATAN
Semua anggota tim sepakat utk mendukung rencana tindakan yg telah disusun
Keluarga ikut dilibatkan
Gunakan bahasa yg mudah dipahami
Tunjukkan rasa empati, keseriusan serta sikap yg mendukung utk siap membantu
Pertimbangkan latar belakang pasien/keluarga
Hindarkan memberi ramalan waktu kematian
Bila pasien tdk ingin diberi tahu ttg kondisinya, tunggu waktu yg tepat
Next …..
Beri kesempatan bertanya dan jawab dgn jujur
Jelaskan perkembangan, keadaan dan rencana lanjut
Jangan memberikan janji kosong
Melakukan konseling, pelatihan kepada pasien , keluarga, care giver
Mempermudah kelancaran perawatan di rumah/di rumah sakit
Memperhatikan aspek religius pasien
WASSALAM.......



Tidak ada komentar: