Rabu, 25 Januari 2012




PEMBERIAN TRAKESTOMI
A.    Pengertian
Trakeostomi adalah suatu tindakan dengan membuka dinding depan/anterior trakea untuk mempertahankan jalan nafas agar udara dapat masuk ke paru-paru dan memintas jalan nafas bagian atas.
B.     Tujuan
1.      Untuk membebaskan obstruksi jalan nafas bagian atas
2.      Melindungi trakea serta cabang-cabangnya terhadap aspirasi dan timbulnya discharge bronkus
3.      Pengobatan terhadap penyakit (keadaan) yang mengakibatkan insufisiensi respirasi

C.      Indikasi Trakeostomi
Alasan utama trakeostomi dilakukan, yaitu :
§  Obstruksi saluran napas atas
§  Insufisiensi mekanis respirasi
§  Kesulitan pernapasan akibat sekresi
§  Elektif: trakesotomi dilakukan untuk mempertahankan aliran udara saat saluran napas atas tidak dapat dilakukan.
§  Untuk membantu pemasangan alat bantu pernapasan
§  Mengurangi ruang rugi /dead air space

D.    Persiapan alat
Alat-alat yang diperlukan, yaitu :
§  Spoit (semprit) dengan anestesi local (lidokain 2%)
§  Pisau (bisturi no. 11 & 15 dan penanganannya)
§  Pinset anatomi
§  Gunting panjang dengan tepi/ujung yang tumpul
§  Haak tumpul yang kecil, klem arteri (hemostat) lurus & bengkok
§  Retraktor untuk membuka lumen trakea
§  Suction dan kauterisasi
§  Kanul trakea
§  Forceps.
E.     Persiapan pasien
1.   Posisikan pasien berbaring terlentang dengan bagian kaki lebih rendah 30°  untuk menurunkan tekanan vena sentral pada vena-vena leher.
2.   Bahu diganjal dengan bantalan kecil sehingga memudahkan kepala untuk diekstensikan pada persendian atalanto oksipital. Dengan posisi seperti ini leher akanlurus dan trakea akan terletak di garis median dekat permukaan leher.
3.   Kulit leher dibersihkan sesuai dengan prinsip aseptik dan antiseptik dan ditutupdengan kain steril. Obat anestetikum disuntikkan di pertengahan krikoid denganfossa suprasternal secara infiltras
F.     Prosedur kerja
1.   Jelaskan prosedur pada klien & keluarga sebelum memulai dan berikan ketenanganselama pengisapan
2.   Siapkan alat – alat yang diperlukan
3.   Cuci tangan
4.   Hidupkan mesin suction (portable atau wall dengan tekanan sesuai kebutuhan)
5.   Buka kit kateter pengisap
6.   Isi kom dengan normal salin
7.   Ventilasi klien dengan bagian resusitasi manual dan aliran oksigen yang tinggi
8.   Kenakan sarung tangan pada kedua tangan ( steril )
9.   Ambil kateter pengisap dengan tangan non dominan dan hubungkan ke pengisap
10.              Masukkan selang kateter samapi pada karina tanpa memberikan isapan, untuk menstimulasi reflek batuk
11.              Beri isapan sambil menarik kateter, memutar kateter dengan perlahan 360 derajattanpa menyentuh lapisan mucus saluran napas (lakukan pengisapan maksimal 10-15detik karena pasien dapat hipoksia)
12.     Reoksigenasikan dan inflasikan paru pasien selama beberapa kali nafas
13.     Ulangi 4 langkah sebelumnya sampai jalan nafas bersih
14.     Bilas kateter dg normal salin antara tindakan pengisapan
15.     Hisap kavitas orofaring setelah menyelesaikan pengisapan trakea
16.     Bilas selang pengisap
17.     Buang kateter, sarung tangan ke dalam tempat pembuangan kotor


G.    Hal-hal yang perlu diperhatikan

1.      Jenis Pipa Trakeostomi yang di pasangkan,
2.      Pasein juga harus mengetahui bagaiman cara membersihkan dan mengganti kanul trakestomi, agar pasien dapat secara mandiri menjaga kesehatan tubuhnya, apabila pasien pulang dengan kanul masih terpasang.

H.    Gambar postural drainase














DAFTAR PUSTAKA
1. Hadiwikarta A, Rusmarjono, Soepardi E. Penanggulangan Sumbatan Laring. In: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher. 5th ed. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2003. p; 204-209
2. Robert H, Maisel. Trakeostomi. In:BOIES Buku Ajar Penyakit THT. 6th ed. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 1997. p; 473-485
3. Anonymus. Tracheostomy. Disability Online. Victoria. 2004. Available from: http://www.disability.vic.gov.au/bhcv2/bhcpdf.nsf/ByPDF/Tracheostomy/$File/Tracheostomy.pdf. Access on: July 10, 2007